Bengkulu Selatan — Dalam rangka memeriahkan Hari Ulang Tahun ke-80 Republik Indonesia, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Bengkulu Selatan menyelenggarakan rangkaian lomba seni tradisional yang melibatkan siswa-siswi tingkat Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) se-Kabupaten Bengkulu Selatan. Kegiatan ini menjadi ajang unjuk bakat sekaligus sarana melestarikan kekayaan budaya daerah di tengah derasnya arus modernisasi. 

Berbagai kategori lomba yang sarat akan nilai budaya tersaji memukau para penonton. Di antaranya adalah Tari Andun, yang merepresentasikan makna kebersamaan dan keharmonisan hidup; Tari Napa, yang menggambarkan kearifan lokal masyarakat Bengkulu Selatan; serta permainan musik Kelitang, yang mengalun indah memadukan harmoni nada-nada tradisional. Seluruh pertunjukan tidak hanya memanjakan mata dan telinga, tetapi juga membangkitkan rasa bangga terhadap warisan budaya leluhur. 

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Bengkulu Selatan, dalam sambutannya, menyampaikan bahwa lomba ini bukan sekadar kompetisi, melainkan upaya strategis untuk menanamkan nilai-nilai luhur kepada generasi muda. Ia menegaskan pentingnya peran sekolah, guru, dan masyarakat dalam menjaga kelestarian seni tradisional agar tidak tergerus oleh zaman. 

Sepanjang acara, suasana penuh semangat dan sportivitas begitu terasa. Para peserta menampilkan kemampuan terbaiknya, sementara penonton memberikan dukungan dengan tepuk tangan meriah. Semangat kebersamaan dan rasa persaudaraan semakin memperkuat tujuan acara ini, yakni menjadikan seni budaya sebagai perekat sosial di masyarakat. 

Dengan suksesnya penyelenggaraan lomba seni tradisional ini, Pemerintah Kabupaten Bengkulu Selatan berharap kegiatan serupa dapat terus dilaksanakan secara berkelanjutan. Selain memperkuat identitas budaya daerah, ajang ini juga diharapkan mampu menumbuhkan nasionalisme dan cinta tanah air di kalangan generasi penerus bangsa.