28 Agustus 2025
Rabu, 27 Agustus 2025 - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Bengkulu Selatan menggelar kegiatan Pelatihan Pembelajaran Mendalam dan Kecerdasan Artifisial (K.A). Acara ini dihadiri langsung oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Bapak Lusi Wijaya, M.Pd beserta jajaran, Kepala Sekolah SMPN 06 Bengkulu Selatan, serta narasumber dari GTK, Kang Dede.
Pelatihan ini dirancang sebagai upaya meningkatkan kapasitas pendidik dalam menghadapi perkembangan dunia pendidikan yang kian dinamis. Fokus kegiatan tidak hanya pada penguasaan materi pembelajaran mendalam (deep learning), tetapi juga pada pemahaman tentang peran kecerdasan artifisial dalam mendukung proses belajar mengajar.
Dalam sambutannya, Kadisdikbud Bengkulu Selatan, Bapak Lusi Wijaya, M.Pd, menekankan bahwa guru di era sekarang dituntut untuk terus beradaptasi. Menurut beliau, pendidikan tidak cukup hanya menyampaikan ilmu pengetahuan dasar, melainkan juga membekali peserta didik dengan keterampilan berpikir kritis, kreatif, serta kemampuan memanfaatkan teknologi.
Sementara itu, narasumber dari GTK, Kang Dede, memaparkan bahwa pembelajaran mendalam dan kecerdasan artifisial dapat menjadi pendekatan yang efektif untuk mendorong siswa lebih aktif, analitis, dan terbiasa menghadapi tantangan nyata. Melalui sesi materi dan praktik, ia mengajak peserta untuk mencoba langsung mengembangkan strategi pembelajaran yang terintegrasi dengan teknologi digital.
Kehadiran Kepala SMPN 06 Bengkulu Selatan beserta jajaran sekolah menunjukkan dukungan yang kuat terhadap upaya pengembangan mutu pendidikan. Kolaborasi antara pemerintah daerah, sekolah, dan tenaga pengajar diharapkan dapat mempercepat terwujudnya pembelajaran yang inovatif dan sesuai dengan kebutuhan zaman.
Melalui kegiatan pelatihan ini, diharapkan para guru di Bengkulu Selatan mampu membawa suasana belajar yang lebih bermakna bagi peserta didik. Dengan bekal keterampilan baru, pendidik diharapkan dapat menjadi motor penggerak dalam menciptakan generasi yang siap menghadapi tantangan era digital, tanpa meninggalkan nilai-nilai karakter yang menjadi dasar pendidikan.