Selasa, 26 Agustus 2025 -  Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Bengkulu Selatan, Lusi Wijaya, M.Pd., menyatakan dukungan penuh terhadap implementasi Permendikdasmen Nomor 2 Tahun 2025 tentang pedoman pengawasan penggunaan bahasa Indonesia di pemerintahan daerah. 

Dalam pernyataannya, Lusi Wijaya menegaskan bahwa pengawasan bahasa Indonesia merupakan langkah strategis untuk memperkuat jati diri bangsa. Menurutnya, aturan ini tidak hanya sekadar regulasi, tetapi juga wujud komitmen pemerintah daerah dalam menjaga kedaulatan bahasa negara di ruang publik maupun dokumen resmi pemerintahan. 

“Kami mendukung penuh aturan pengawasan penggunaan bahasa Indonesia sesuai dengan Permendikdasmen Nomor 2 Tahun 2025. Ini adalah upaya menjaga kedaulatan bahasa negara, baik di lanskap maupun di dokumen pemerintahan,” ujar Bapak Lusi Wijaya., M.Pd 

Lebih jauh, ia menjelaskan bahwa kebijakan ini sejalan dengan Trigatra Bangun Bahasa, yakni mengutamakan bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan, melestarikan bahasa daerah sebagai kekayaan budaya, serta menguasai bahasa asing untuk menghadapi tantangan global. 

“Ketiga hal ini harus berjalan beriringan. Bahasa Indonesia tetap menjadi utama, bahasa daerah tidak boleh hilang, dan bahasa asing penting untuk membuka wawasan kita,” tambahnya. 

Ia juga menekankan bahwa peran pemerintah daerah, lembaga pendidikan, dan masyarakat sangat dibutuhkan agar regulasi ini tidak hanya berhenti di atas kertas. Kesadaran berbahasa yang baik dan benar harus terus ditumbuhkan, terutama di kalangan generasi muda sebagai penerus bangsa. 

Dengan adanya implementasi Permendikdasmen Nomor 2 Tahun 2025, Disdikbud Kabupaten Bengkulu Selatan berharap bahasa Indonesia semakin kokoh sebagai bahasa persatuan. Lusi Wijaya mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bersama-sama menjaga martabat bahasa nasional sesuai semangat Trigatra Bangun Bahasa. 

Selengkapnya dapat dilihat pada tautan berikut ini:
https://youtu.be/hlkhaI3nJOs